Masalah Pendidikan di Indonesia

Masalah Pendidikan di Indonesia


Zaman sekarang kebutuhan dasar itu buSkan cuma sandang, pangan, dan papan, namun juga Pendidikan. Meski begitu indeks perkembangan pendidikan di Indonesia masih bisa dibilang memprihatinkan. Indeks pembangunan manusia kita melorot di urutan bawah, dan ranking pelajar kita ada di barisan depan tapi dari belakang. Padahal anggaran untuk memamjukan Pendidikan di Indonesia sampai 20% dari APBN yakni sekitar 400 triliun rupiah.

Tapi kenapa pendidikan di Indonesia belum maju juga? Kalau diibaratkan cari jawaban masalah ini seperti mengurai benang kusut berisi seribu masalah, ribet. Tapi salah satu akar masalahnya adalah sistem pendidikan masal. Karena sisitem ini membuat standar yang sama untuk semua siswa, mendewakan nilai, mematikan nalar kritis, menyeragamkan kemampuan, dan disaat yang sama menghilangkan jati diri dan keunikan setiap siswa. Padahal sisitem Pendidikan yang dibangun oleh bapak Pendidikan (Ki Hajar Dewantoro) jauh berbeda dengan system pendidikan saat ini.

Disisi lain, masalah Pendidikan ada di kualitasnya, bukan kuantitasnya. Faktanya baik jumlah sekolah maupun anak yang bersekolah terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun hal tersebut tidak membuat pendidkan di Indonesia semakin baik, karena buktinya masih banyak sekolah yang belum sesuai standar dan kemampuan guru yang masih jauh dari harapan. 

Pendidikan harus terus diperjuangakan. Karena Pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Karena hanya dan hanya melalui pendidikan lah dapat membantu kehidupan manusian di zaman modern saat ini. Tapi untuk meraih itu semuanya, harus berakit rakit dahulu. Semua dimulai dengan menganggap pendidikan itu hak segala bangsa. Oleh karena itu kita harus membangun sekolah layak dan professional di desa-desa, melatih kemampuan guru setinggi langit, menyediakan makanan berprotein untuk perbaikan gizi anak indonesia, dan merombak ulang kurikulum supaya semua anak berkembang sesuai bakat dan minatnya masing masing. 

Terakhir pendidkan di Indonesia akan maju jika setiap pelajar Indonesia memperbaiki diri sendiri walaupun dapat nilai yang jelek, harus menghargai proses belajar, dan buang jauh jauh cara curang untuk dapat nilai yang tinggi. Pada akhirnya yang kita butuhkan bukanlah nilai, tetapi rasa ingin tahu, kemauan belajar, keberanaian untuk bertanya, rasa tak cepat untuk berpuas diri, dan juga rendah hati dalam mengakui bahwa semakin banyak yang kita tahu semakin mengerti bahwa kita tidak tahu apa apa. Dari sanalah kita terus belajar tentang diri kita.

Tujuan Pendidikan adalah untuk memepertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta meperhalus perasaan  (Tan Malaka).